Rabu, 13 Oktober 2010

Labirin Cinta

zah yang berdiri di depan Kasir sedang membayar minuman yang dia pesan dengan Iman kaget dan diam terpaku. Wah …gawat nih…!!!, gumannya, melihat Dani menyampari Iman yang dengan tergesa – gesa, Iman dan Dani dulu nya teman akrab, namun seja Iman jadian dengan Izah, mereka mulai renggang, sebenarnya Dani biasa – biasa aja, namun Iman yang mulai menjaga jarak dan cemburu dengan Dani. Izah, Iman dan Dani berteman sejak kelas 10, perkelanan mereka bertiga pada saat OSPEK/MOS, tapi Izah sangat akrab dengan Dani, sampai – sampai teman – teman lain mengira Dani dan Izah pacaran. Sebenarnya kedekatan Dani dengan Izah hanya tempat curhat, karena Izah kalau diajak ngobrol oleh Dani nyambung, apalagi rumah Dani dengan rumah Izah berdekatan. Zah…, aku sebenarnya naksir seseorang, tapi aku malu mendekatinya…, ungkap Dani Dengan siapa…? Teman sekelas kita juga… Tika…? Bukan… Nita…? Bukan… Atau Vina…, dia naksir kamu loh… Ah…kamu ngaur, bukan dia… Lalu siapa….? Belum Dani menyebut namanya, masuk wanita yang berambut sebahu agak keriting, kulit sawo matang, matanya sendu, sembari menyapa Dani dan Izah…, hai…lagi asyik nih…!!!, Dani jadi salah tingkah jantungnya berdetak keras, apalagi melihat senyumnya yang menyejukkan. Wanita itu langsung duduk di kursi paling belakang pada barisan kanan dan membuka tas merah muda, kemudian mengeluarkan beberapa buku yang tersimpan di dalam tas itu. Loh kamu malam bengong…Dan..., Dani kaget mendengar ucapan Izah Ada apa Dan… Ah enggak apa - apa ...aku cuma …, Yah…aku tahu sekarang …., potong Izah, ….itu kan yang kamu taksir…., goda Izah, Dani tidak menjawab, namun mukanya memerah malu. Fitry…ada yang…, Mendengar teriakan Izah Dani kaget langsung mencubit Izah, Izah tertawa sejadinya, sedangkan Fitry yang namanya di sebut Izah menoleh dan bingung melihat Izah tertawa. Aku tahu sekarang… Jangan keras – keras… Iya …iya…, nanti ku bantu Trim Zah…, kamu memang teman yang paling pengertian…, puji Dani, Izah berdiri berlalu menuju pintu, sambil mengangkat tangan, tanpa menjawab pujian Dani.

***

Hari ini hari pertama Dani, Izah, Iman, Fitri dan lainya belajar di kelas 11, dalam jadwal pelajaran jam pertama hari ini adalah Matematika, namun sudah seperempat jam pak Rusli guru matematikanya belum juga masuk, ruang kelas 11 jadi riuh, ada yang sekedar ngobrol sana – sini, ada juga yang bermain lempar kertas. Berbeda dengan Fitry sembari menunggu guru matematika datang dia gunakan dengan membaca buku. Dani hanya memperhatikan dari jauh, namun orang yang diperhatikan asyik dengan bukunya. Tanpa sepengetahuan Dani, Izah memperhatikan tingkah Dani, Izah beranjak dari kursinya mendekati Fitry dan duduk di sampingnya, seketika Fitry menghentikan membacanya, mereka pun asyik ngobrol, Dani terus memperhatikan Izah dan Fitry ngobrol, semakin lama Izah dan Fitry kelihatan semakin serius, muka Fitry berubah dan menoleh ke arah Dani pada saat bersamaan Dani juga lagi memandang Fitry, Dani kaget dan tersipu malu, akhirnya Dani dan Fitry saling pandang, Fitry tersenyum kepada Dani, Dani pun membalas senyuman Fitry. Tanpa sepengetahun Fitry, Izah memberi kode dengan mengangkan jari jempol kepada Dani, Dani paham akan kode yang diberikan Izah, hati pun berbunga – bunga. Sementara Vina sedang asyik ngobrol dengan Iman di halaman sekolah, Izah setelah berhasil menjodohkan Fitry dengan Dani, keluar mencari Iman, begitu sampai di Taman dia kaget melihat Iman sedang duduk dengan Vina. Izahpun kembali ke kelas dan menympari Dani, dia menceritakan apa yang dia lihat kepada Dani, mendengar cerita Izah muka Dani jadi memerah dan langsung berdiri mau keluar, namun dicegah oleh Izah. Sejak kejadian itu Izah dan Vina mulai renggang, padahal sebelumnya mereka sangat akrab, karena Izah tahu Vina dulunyha naksir kepada Iman, namun Vina tidak berani mengungkapnya dan hanya cerita kepada Izah, Izah tidak mau membantu karena Izah sudah jadian dengan Iman, melihat Izah dan Vina mulai renggang Iman mulai curiga dan was – was, Zah…, kenapa kamu tidak jalan bareng lagi dengan Vina…, Tanya Iman waktu itu, Izah tidak menjawab hanya menunduk. Vina setelah tahu Iman sudah pacaran dengan Izah dia tidak pernah lagi curhat kepada Iman, sekarang dia mulai curhat dengan Dani, Jodoh itu sudah ditentukan yang di atas…, nasehat Dani kepada Vina Iya…, tapi semua yang aku mau sudah keduluan orang… Itu artinya belum jodoh kamu…, suatu saat kamu pasti akan ketemu dengan jodohmu… Tapi kapan ? Yah berusaha dan berdoa…, Vin… sebenarnya ada loh… yang naksir kamu.. Siapa..? Tuh ..Tama… Ah..mana mungkin…, aku perhatikan dia biasa – biasa aja Iya…, dia kan pemalu dan minder sama kamu.. Kalau kamu suka, nanti ku bantu…, Vina tidak menjawab hanya menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya, sembari menghela napasnya dengan dalam.

***

Dani tersenyum puas melihat kemesraan Vina dengan Tama, usahanya selama ini untuk menyakinkan Vina berhasil. Semenatara di Kantin sekolah Izah dan Iman lagi asyik minum. Zah…, kamu sebenarnya masih pacaran dengan ku atau dengan Dani…, ucap Iman, Gue tu dengan Dani hanya teman, sebelum gue pacaran ame lhu gue udah teman akrab dengan Dani…, jawab Izah dengan gaya urakannya, Iya aku juga sudah tahu itu, tapi jangan samakan dulu waktu kamu belum jadian sama aku dengan sekarang… Kamu sendiri kan juga dekat ama Vina, sebenarnya gue juga cemburu… Vina itu hanya curhat, hanya aku tempat curhatnya.., apa lagi dia sekarang sudah pacaran sama Tama, Sama gue ama Dani juga, gue itu hanya tempat curhatnya Dani, Kamu cemburuan amat sih…, Loh…malah kamu yang sewot…., aku hanya takut kehilangan mu, karena aku sangat sayang dengan kamu…, mendengar ucapan Iman, Izah hanya menunduk dan tersepu malu. Kemudian Izah berdiri dan berjalan menuju Kasir, pada saat bersamaan Dani datang dengan mata jalang menatap Iman. Izah yang berdiri di depan Kasir sedang membayar minuman yang dia pesan dengan Iman kaget dan diam terpaku. Wah …gawat nih…!!!, gumannya, melihat Dani menyampari Iman dengan tergesa – gesa, Iman dan Dani dulu nya teman akrab, namun sejak Iman jadian dengan Izah, mereka mulai renggang, sebenarnya Dani biasa – biasa aja, namun Iman yang mulai menjaga jarak dan cemburu dengan Dani. Setelah membayar harga minuman, Izah bergegas menyampari Dani dan Iman yang sedang sama –sama berdiri seperti orang mau berantam, begitu Izah sudah di depan mereka, ternyata Iman dan Dani bersalaman dan saling peluk, melihat kejadian itu, Izah menarik nafas sembari keluar di mulutnya Alhamdulillah…. Sesaat kemudian Fitry datang dan memesan minuman dua buah dan langsung bergabung dengan Dani, Izah dan Iman. Dan…, Vina putus dengan Tama.. Hah..kenapa..? Aku juga tidak tahu... Tuh Vinanya lagi duduk sendirian di Taman, aku ajak ke sini dia tidak mau. Mendengar cerita Fitry, muka Izah mulai cemberut, …loh kamu malah cemberut…, goda Iman, Iya …kamu penya peluang lagi menggoda Vina…, Iman tertawa mendengar ucapa Izah Kan aku sudah…, aku sangat cinta dengan kamu dan tidak akan kemana - mana, hanya…untukmu…untuk mu, Iman mengucapkan itu sambil bernyanyi lagunya UNGU.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar